Jumat, 27 Januari 2023

SEJARAH INDONESIA-JEPANG



  

SEJARAH INDONESIA

MASA KEPENDUDUKAN JEPANG DI INDONESIA



NAMA: - BELLA SEPTY (07)
              - NUR SAIDAH (23)
KELAS: XI MIPA 3

1) MENGINDENTIFIKASI MENGENAI MASA AWAL KEDATANGAN JEPANG DENGAN MEMBUAT GARIS WAKTU KEDATANGAN JEPANG.

Jepang masuk ke Indonesia sebelum Belanda menyerah kepada Jepang pada tahun 1942 krisis ekonomi tahun 1937 yang melanda dunia ternyata tidak begitu berdampak bagi negara Jepang.

Jepang berhasil mengantisipasi dampak buruk yang diakibatkan oleh Resesi global tersebut, Jepang mampu bertahan berkat strategi perekonomian mereka hal ini berbeda dengan pemerintahan Hindia Belanda yang ikut terdampak akibat krisis tersebut.
Ketika perekonomian Hindia Belanda memburuk, faktor inilah yang menjadi jalan masuk awal cepat ke wilayah Indonesia.
Pada tahun 1938 sampai dengan 1939 orang-orang Jepang masuk ke Indonesia untuk berinvestasi kepada pemerintah Hindia Belanda. Selain itu, Jepang juga menjadi salah satu negara utama tujuan ekspor komoditas dari Hindia Belanda yang diperoleh dari kekayaan alam nusantara.

Jepang pada waktu itu menjadi pesaing negara-negara Eropa dalam perebutan pasar ekonomi, situasi demikian membuat mereka mampu masuk ke Indonesia pada tahun 1938 sampai dengan 1939, untuk berinvestasi kepada pemerintah Hindia Belanda pada tanggal 1 September 1939.
Perang dunia kedua dimulai Jepang dan Belanda berada di kubu yang saling berhadapan Jepang di blok fasisme bersama Jerman dan Italia sedangkan, Belanda menjadi bagian dari Sekutu yang dimotori Amerika Serikat dan Inggris.
Situasi ini tentunya merugikan Jepang yang telah menanamkan investasi di Indonesia serta mengimpor berbagai komoditas hasil alam dari Hindia Belanda.
Atas dasar itulah Jepang kemudian mengincar Indonesia untuk menguasai kekayaan alam nusantara guna kebutuhan perang dan industri Jepang berkeinginan untuk mendirikan persemakmuran Asia Timur Raya.
Keinginan ini ditunjukkan melalui serangan Jepang ke pangkalan militer Amerika Serikat di Pearl Harbour kepulauan Hawaii, pada 7 Desember 1941.

Penyerangan ini bertujuan untuk melumpuhkan kekuatan sekutu yang terdiri atas Amerika Serikat, Inggris dan Belanda yang diperkirakan akan menjadi ganjalan bagi ekspansi Jepang di Asia.
Pemerintah kolonial Hindia Belanda melalui Gubernur Jenderal Tjarda Van dan StarkenBorgh menyatakan perang terhadap Jepang.
Jepang merespon tantangan tersebut dengan mengirimkan pasukannya ke wilayah Tarakan Kalimantan Timur pada 11 Januari 1942 keesokan harinya wilayah Tarakan berhasil diduduki Jepang.
Alasan Jepang pertama kali mendarat di Kalimantan dan bukan di Batavia dikarenakan pada saat itu salah satu kota di Indonesia yang memiliki kekayaan sumber daya alam, knususnya minyak dalam jumlah besar adalah Tarakan sebelum Jepang menguasai Indonesia pada tahun 1942 Belanda lebih dulu menduduki tanah air sejak abad ke-17.

Pada saat itu, Belanda telah menjadikan Tarakan sebagai Kota penting karena memiliki 700 sumur minyak penyulingan dan lapangan udara itulah mengapa pendudukan Jepang pada awalnya dilakukan di daerah Tarakan bukan di daerah Jawa karena mereka memang membutuhkan kekayaan minyak bumi untuk memenuhi kebutuhan perang Pasifik setelah menguasai Tarakan. 
Pendudukan Jepang segera merembet ke wilayah-wilayah Indonesia lainnya termasuk Maluku di kawasan Timur Balikpapan dan Pontianak, misalnya masing-masing berhasil dikuasai Jepang tanggal 24 Januari dan 29 Januari 1942 berikut berturut-turut.

Pada tanggal 3 Februari dan 10 Februari 1942 giliran Samarinda dan Banjarmasin yang direbut Jepang dari Belanda setelah menguasai Kalimantan dan Maluku pasukan Dai Nippon melanjutkan ekspedisi ke wilayah Sumatera tanggal 14 Februari 1942. 
Jepang mengarahkan pasukan payung untuk menduduki Sumatra 2 hari kemudian, tepatnya tanggal 16 Februari 1942 Palembang dan sekitarnya berhasil diduduki keberhasilan tersebut membuat Jepang semakin bertekad untuk menguasai wilayah Jawa.
Jepang pun menduduki wilayah Teluk Banten di Jawa Barat dan Kragan di Jawa Tengah pada awal Maret 1942, dan Batavia yang menjadi pusat pemerintahan kolonial Hindia Belanda direbut pada 5 Maret 1942, kemudian Bandung yang diambil alih dua hari berselang, Belanda yang semakin terdesak terpaksa menyetujui untuk diadakan perundingan tanggal 8 Maret 1942 di Kalijati dekat Subang Jawa Barat.
Kedua belah pihak bertemu dalam perundingan yang dikenal dengan nama Perjanjian Kalijati, perjanjian ini diputuskan bahwa Belanda menyerah tanpa syarat kepada Jepang.
Selanjutnya dilakukan penyerahan kekuasaan atas wilayah Indonesia oleh Gubernur Jenderal Hindia Belanda Sabda Vans tercabut dan Letnan Jenderal hendrittern yang merupakan koma dan Angkatan perang Belanda di Jawa kepada Jenderal Hito si Imamura selaku wakil delegasi Dai Nippon.

Sejak saat itu, wilayah Indonesia berada dalam pendudukan pemerintahan militer Jepang setelah resmi menduduki Indonesia sejak 8 Maret 1942, Jepang mulai menyusun pemerintah demi melancarkan pendudukan mereka di Indonesia.
Selain itu, Jepang juga melakukan aksi-aksi propaganda demi menarik simpati rakyat Indonesia.
Di setiap kesempatan Jepang menyampaikan pernyataan bahwa, Indonesia Nippon berada di kedudukan yang sederajat.
Jepang adalah saudara tua Bangsa Indonesia, Jepang akan memimpin Asia untuk membangun Asia Timur Raya dan bendera merah putih boleh dikibarkan berdampingan dengan bendera Hinomaru.
Selain itu lagu Indonesia Raya boleh dinyanyikan bersama Kimi Gayo.
Salah satu propaganda Jepang yang populer membentuk gerakan 3A yaitu Nippon pemimpin Asia, pelindung Asia dan cahaya Asia, gerakan 3A yang dibentuk oleh Jepang diterapkan untuk membantu usaha peperangan mereka melawan Sekutu di Perang Dunia

Kedua selain gerakan tersebut pemerintah militer, Jepang juga menyebarkan berbagai propaganda lainnya serta kegiatan-kegiatan dan membentuk deretan organisasi yang melibatkan orang-orang Indonesia seperti pembela tanah air, Heiho, Seinendan keibodan, barisan pelopor dan masih banyak lagi.
Jepang membutuhkan bantuan orang-orang Indonesia untuk menghadapi sekutu di perang dunia ke-2.
Namun di sisi lain, pada perkembangannya perlakuan terhadap rakyat Indonesia justru semakin kejam.
Penerapan kerja paksa romusha dan jugun ianfu. 
Selama kurang lebih empat setengah tahun Jepang menjajah Indonesia banyak kerugian dan kesengsaraan yang ditimbulkan semua diarahkan demi kepentingan perang untuk Jepang, sehingga kehidupan masyarakat Indonesia tersiksa begitu pula dengan sumber daya alam yang dikuras.

Akhirnya pada tahun 1944, kedudukan Jepang dalam Perang Pasifik sudah sangat terdesak dimana-mana, pasukan Jepang menderita kekalahan terhadap pasukan sekutu.
Kondisi menjadi semakin parah setelah pasukan sekutu yang dipimpin oleh Amerika Serikat berhasil melakukan pengeboman terhadap dua kota di negara Jepang, yaitu Hiroshima pada tanggal 6 Agustus 1945 dan Nagasaki pada tanggal 9 Agustus 1945.
Pengeboman terhadap kedua kota tersebut mengakibatkan jatuh korban yang jumlahnya mencapai ribuan jiwa Jepang mengalami kehancuran total.

Pada pertengahan tahun 1945, Jepang menunjukkan tanda-tanda kekalahan dan akhirnya menyerah kepada sekutu kondisi tersebut kemudian dimanfaatkan sebaik-baiknya oleh para pejuang dan rakyat Indonesia yang sudah sekian lama menantikan kebebasan dari penjajahan bangsa lain. Situasi ini membuka peluang bagi bangsa Indonesia untuk menyatakan kemerdekaan pada tanggal 17 Agustus 1945.

2) MENJELASKAN FAKTOR YANG MENYEBABKAN JEPANG MELAKUKAN KOLONIALISME DAN IMPERIALISME DI INDONESIA:

• Pertumbuhan Penduduk
Demografi Penduduk Jepang jumlahnya berkembang dengan cepat. Kenyataan ini menjadi masalah yang meresahkan pemerintah Jepang. Karena dengan berlipatgandanya jumlah penduduk, menyebabkan Jepang menjadi negara minus.

• Pembatasan (Retriksi) Imigrasi Bangsa Jepang 
Sejarah imigrasi bangsa Jepang dimulai pda tahun 1868 dengan keberangkatan kapal yang memuat para pemukim Jepang yang pertama ke Hawaii. 
Dalam waktu 70 tahun sebelum Perang Dunia II, jumlah orang Jepang yang berimigrasi adalah sekitar 700.000. Sebenarnya pembatasan imigrasi bangsa Jepang itu dilatarbelakangi oleh ketakutan bangsa Barat akan superioritas Jepang membahayakan kedudukan mereka di Asia. Diskriminasi ini melukai hati orang Jepang dan dinilai sebagai paksaan untuk melakukan ekspansi keluar negeri.

• Wilayah Jepang yang sempit dan miskin sumber daya alam.
Dikarenakan Indonesia memiliki sumber daya alam yang melimpah maka Jepang melakukan ekspansi ke negara Indonesia atau negara yang memiliki sumber daya alam yang melimpah.

• Perkembangan Industri Jepang
Setelah pembukaan Jepang dan berakhirnya politik "isolasi" pemerintah Bakufu yang berlangsung selama 200 tahun lebih (1639-1864), Bangsa Jepang mulai menyadari ketinggalan-ketinggalan yang mereka alami. 
Perkembangan yang dicapai selama negara tertutup, ternyata tidak dapat mengimbangi kemajuan yang dicapai negara-negara Barat. 
Timbul kesadaran bahwa Jepang harus secepat mungkin mengadakan perubahan dan menyesuaikan diri pada perkembangan baru.
Jepang ingin menjadi negara besar yang di mana sejajar dengan negara-negara besar seperti Amerika Serikat, Inggris, Jerman dan Perancis.
Jepang meminta Indonesia untuk mendukung potensi perang dan Industrinya.

• Pengaruh ajaran Shinto mengenai Hakko I Chi-u atau dunia sebagai keluarga yang di mana Jepang terpanggil untuk memimpin bangsa-bangsa di dunia Asia-Pasifik.

3) MENGANALISA KEHIDUPAN SOCIAL POLITIK EKONOMI BUDAYA MASA JEPANG

• ASPEK KEHIDUPAN SOSIAL
Pemerintahan Jepang saat itu mencetuskan kebijakan tenaga kerja romusha. Pada awal pembentukan romusha ini mendapat sambutan baik dari rakyat Indonesia, justru banyak yang bersedia untuk jadi sukarelawan. Namun semua itu berubah ketika kebutuhan Jepang untuk berperang meningkat.

Pengerahan romusha menjadi sebuah keharusan, bahkan paksaan. Hal tersebut membuat rakyat menjadi sengsara. Rakyat kita dipaksa membangun semua sarana perang yang ada di Indonesia. 
Selain di Indonesia, rakyat juga dikerja paksakan sampai ke luar negeri. Ada yang dikirim ke Vietnam, Burma (sekarang Myanmar), Muangthai (Thailand), dan Malaysia. Semua dipaksa bekerja sepanjang hari, tanpa diimbangi upah dan fasilitas hidup yang layak. Akibatnya, banyak dari mereka yang tidak kembali lagi ke kampung halaman karena sudah meninggal dunia.

Selain romusha, Jepang juga membentuk Jugun Ianfu. Jugun Ianfu adalah tenaga kerja perempuan yang direkrut dari berbagai Negara Asia seperti Indonesia, Cina, dan korea. Perempuan-perempuan ini dijadikan perempuan penghibur bagi tentara Jepang. Sekitar 200.000 perempuan Asia dipaksa menjadi Jugun Ianfu.

• ASPEK KEHIDUPAN POLITIK dan MILITER
Pada masa pendudukan Jepang, pemerintah Jepang selalu mengajak bekerja sama golongan-golongan nasionalis.
Jepang mengajak kerja sama golongan nasionalis Indonesia, karena Jepang menganggap bahwa golongan nasionalis ini memiliki pengaruh besar terhadap masyarakat Indonesia. 
Saat itu, Wakil Kepala Staf Tentara Keenam Belas, Jenderal Harada Yosyikazu, bertemu dengan Hatta untuk menyatakan bahwa Jepang tidak ingin menjajah Indonesia, melainkan ingin membebaskan bangsa Asia. Karena itulah Hatta mererima ajakan kerja sama Jepang. Akan tetapi, Sjahrir dan dr. Tjipto Mangunkusumo tidak mererima tawaran kerja sama Jepang.

• ASPEK KEHIDUPAN EKONOMI
Sistem ekonomi yang diterapkan adalah sistem ekonomi perang. Saat itu Jepang merasa penting untuk menguasai sumber-sumber bahan mentah dari berbagai wilayah Indonesia. 
Tujuan Jepang melakukan itu, untuk menghadapi Perang Asia Timur Raya. 
Wilayah-wilayah ekonomi yang sanggup memenuhi kebutuhannya sendiri atau yang diberi nama Lingkungan Kemakmuran Bersama Asia Timur Raya, merupakan wilayah yang masuk ke dalam struktur ekonomi yang direncanakan oleh Jepang.

• ASPEK KEHIDUPAN BUDAYA
Pemerintahan Jepang pernah mencoba menerapkan kebudayaan memberi hormat ke arah matahari terbit kepada rakyat Indonesia.
Dalam masyarakat Jepang, kaisar memiliki tempat tertinggi, karena di yakini sebagai keturunan Dewa Matahari.
Jepang berusaha menerapkan nilai-nilai kebudayaannya kepada bangsa Indonesia, tetapi langsung mendapat pertentangan dan perlawanan dari masyarakat di Indonesia. 
Bangsa kita ini hanya menyembah Sang Pencipta, yaitu Tuhan Yang Maha Esa mana mungkin setuju memberi hormat dengan membungkukkan punggung dalam-dalam (seikerei) ke arah matahari terbit.

Dahulu, para seniman dan media pers kita tidak sebebas sekarang. Pemerintahan Jepang mendirikan pusat kebudayaan yang diberi nama Keimin Bunkei Shidoso. Lembaga ini yang kemudian digunakan Jepang untuk mengawasi dan mengarahkan kegiatan para seniman agar karya-karyanya tidak menyimpang dari kepentingan Jepang. Bahkan media pers berada di bawah pengawasan pemerintahan Jepang.

Sumber: 

https://amp.tirto.id/sejarah-jepang-masuk-ke-indonesia-kapan-tujuan-kronologi-goLR

https://www.ruangguru.com/blog/kehidupan-bangsa-indonesia-masa-pendudukan-jepang


SEJARAH INDONESIA-JEPANG

   SEJARAH INDONESIA MASA KEPENDUDUKAN JEPANG DI INDONESIA NAMA: - BELLA SEPTY (07)               - NUR SAIDAH (23) KELAS: XI MIPA 3 1) MENG...